Antisipasi Musim Kemarau Panjang, Ini Imbauan Pemerintah ke Petani

oleh -83 Dilihat

Sulawesi Tengah, Saurus Trans Inovasi – Berdasarkan prediksi BMKG, mulai pertengahan tahun 2023 akan berpeluang mengarah ke El-Nino lemah. Kondisi tersebut menyebabkan musim kemarau tahun 2023 diprediksikan lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.

Terkait itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah, Nelson Metubun mengatakan, Kementerian Pertanian RI telah mengeluarkan sejumlah imbauan pada instansi terkait ditiap Provinsi.

“Sehubungan dengan hal tersebut serta dalam rangka pengamanan produksi tanaman pangan pada Musim Tanam (MT) 2023, tiap daerah dapat melakukan upaya antisipasi kekeringan,” ujar Nelson kepada wartawan, Senin 22 Mei 2023.

Menindaklanjuti imbauan Kementerian Pertanian, Nelson menyebutkan, pihaknya telah melayangkan surat ke instansi terkait  di 13 kabupaten/kota.

Imbauan tersebut kata dia, yaitu daerah perlu mendorong petani dapat melakukan percepatan tanam dan memaksimalkan capaian target luas tanam MT April September 2023 yang telah ditetapkan dengan menyusun rencana target tanam April September 2023.

Kemudian lanjutnya, perlu memastikan kesiapan saprodi, alsintan, sarana pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) / penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI), dan penanganan panen serta pasar.

Juga lanjutnya, mengoptimalkan pemanfaatan lahan tadah hujan untuk percepatan pertanaman padi pada daerah yang curah hujannya masih cukup tinggi, untuk memaksimalkan pertanaman pangan khususnya padi.

Dia menambahkan, daerah juga perlu memanfaatkan benih insitu untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah masing-masing serta memastikan ketersediaan benih toleran kekeringan seperti varietas Inpago 5, Impago 8, Inpage 9, Ingago 10, Inpari 10 Laeya, Rindang 1 Agritan, Rindang 2 Agritan dan varietas lokal sejenisnya serta varietas tahan OPT endemis.

Lanjut Nelson, daerah juga diminta mengoptimalkan pemanfaatan sumur pompa, sumur suntik, biopon, embung dan longstorage dalam mendukung ketersediaan air.

“Dan meningkatkan koordinasi dengan instansi lain terkait sistem pengairan, perbaikan drainase optimalisasi infrastruktur, penyiapan pompa, panen air, penerapan teknologi hemat air,” pungkasnya.

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *