Parigi Moutong, Saurus Trans Inovasi – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Parigi Moutong melalui Bidang Paud dan Dikmas, menggelar apresiasi Bunda Paud se-Kabupaten, di auditorium Kantor Bupati, Sabtu 16 September 2023.
Apresiasi tersebut sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan kepada para Bunda Paud, yang telah berdedikasi dalam mendidik anak-anak pra sekolah di wilayah kerjanya masing-masing.
Kegiatan ini dihadiri Bunda Paud Kabupaten Dra.Ny.Hj. Noor Wachida P.Tombolotutu, Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu dan Kapolres Parigi Moutong, AKBP Jovan Reagan Sumual, jajaran OPD, Bunda Paud Desa/ Kelurahan, Bunda Paud Kecamatan, Himpaudi, IGTKI, DWP.
Plt. Kadis Dikbud Sunarti S.Pd M.Pd mengatakan, pada dasarnya pemberian apresiasi ini mengacu pada penilaian empat indikator yang perlu diterapkan di satuan Paud yakni transisi Paud ke SD, Paud Holistik Integratif, Stunting dan parenting.
Satuan Paud yang telah mengikuti empat indikator ini, diharapkan lebih meningkatkan lagi kualitas peserta didiknya dan menjadi pemicu bagi Paud lain untuk melakukan hal yang sama.
Kegiatan ini mengangkat tema, ‘Memantapkan Peran Bunda Paud Menuju Paud Berkualitas’. Dihadiri 301 Bunda Paud dan semuanya menerima piagam apresiasi. Dari 301 itu dipilih sepuluh Bunda Paud yang mewakili menerima apresiasi secara simbolis, yakni Bunda Paud Kecamatan lima orang, Bunda Paud Desa empat orang dan Bunda Paud Kelurahan satu orang.
Bunda Paud Kabupaten Noor Wachida P.Tombolotutu, dalam sambutanya mengatakan, predikat bunda Paud diberikan pada istri pejabat atau pejabat itu sendiri agar bisa mengkoordinasikan program dengan OPD terkait.
Kemudian, Bunda Paud ikut bertanggung jawab meingkatkan kualitas dari pendidikan Paud yang ada di wilayahnya.
“Terutama pada saat Paud kekurangan guru. Sehingga Bunda Paud itu sekaligus pengurus PKK karena ada di pokja pendidikan,” tandasnya.
Bunda Paud menambahkan, terkait transisi Paud ke SD perlu untuk dipahami oleh para pendidik. Misalnya, ketika menerima murid dari Paud di SD tidak mengharuskan siswa bisa membaca atau berhitung.
“Karena di Paud belajar seharusnya menyenangkan. Di Paud tidak diwajibkan calistung. Tetapi belajar sambil bermain,” terangnya.
Pada kesempatan itu juga Bunda Paud Kabupaten mengingatkan, agar Bunda Paud Desa dan Kecamatan ikut memastikan anak Paud dikawal dihari pertama sekolah masuk SD.
“Anak Paud harus tetap merasa di SD itu menyenangkan, sama seperti di Paud. Sehingga anak-anak tidak kaget atau malah takut dengan suasana belajar yang baru,” pesanya.
Ia juga mengimbau, agar empat indikator yakni transisi Paud ke SD, Paud Holistik Integratif, Stunting dan parenting disosialisasikan dengan masif ke seluruh tenaga pendidik.
Kemudian kata dia, upaya membentuk generasi yang berkualitas harus dimulai dari rumah yaitu salah satunya dari makanan yang bergizi lengkap.
“Makanan tambahan itu hanya tambahan, makanan utama adalah yang disiapkan orang tua di rumah. Jadi biasakan membawa makanan bekal untuk anak karena lebih bersih dan sehat. Agar generasi kita menjadi generasi yang sehat,” tutupnya.