NASIONAL, Saurus Trans Inovasi – Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi menegaskan, perlunya kebersamaan dikalangan peternak baik skala kecil maupun besar untuk membangun perunggasan dalam negeri.
“Harus hand in hand, kemudian besar bersama, jadi tidak boleh yang integrator yang besar-besar saja, tapi peternak kecilnya jatuh, hari ini mereka harus bersama-sama, jadi majunya bersama-sama, jangan satu nginjek yang lainnya,” tandasnya, melansir ditjenpkh.pertanian.go.id.
Ia berpesan, agar para pelaku bisnis perunggasan mulai dari peternak rakyat mandiri skala kecil hingga integrator, dapat secara detil melakukan perhitungan dan perencanaan secara komprehensif terkait bibit induk ayam atau grand parent stock (GPS).
“Tadi saya ketemu dengan para pelaku bisnis, baik yang mandiri, yang kecil rakyat dengan integrator juga yang besar-besar, pointnya adalah kita akan perbaiki, satu GPS jumlahnya kita akan review segera bersama Badan Pangan Nasional, kemudian siapa saja yang mendapatkan GPS harus tanggung jawab sampai ke final stocknya,” ujarnya.
Selain itu, tata kelola terkait pakan ternak juga menjadi komponen penting yang harus segera dibenahi.
Berikutnya, persiapan cadangan pangan pemerintah juga perlu dipersiapkan secara maksimal dengan melibatkan pihak BUMN dibidang pangan.
“Jadi pada saat harga itu dibawah, artinya over supply bisa dilakukan penyimpanan, dicadangan pangan pemerintah melalui BUMN dibidang pangan, tentunya ID Food dan anak perusahaannya, pada saat harga tinggi waktunya intervensi, bisa dipakai juga untuk kegiatan pemerintah, seperti pengentasan kemiskinan, daerah rawan pangan, gizi buruk, stunting dan lainnya,” rincinya.
Sebagai informasi, Komoditi unggas memberikan kontribusi 60 persen PDB Peternakan, 10 persen tenaga kerja nasional dan total nilai ekonomi mencapai lebih dari Rp500 Triliun.
Kemajuan perunggasan demikian pesat seiring dengan meningkatnya produksi daging dan telur ayam ras.
Berdasarkan data yang diolah Ditjen PKH, Produksi daging ayam ras selama kurun waktu tahun 2017 hingga 2022 tumbuh rata-rata 3,98 persen tiap tahun dan kebutuhannya tumbuh rata-rata 2,77 persen tiap tahun.
Sementara, produksi telur ayam ras pada periode yang sama juga tumbuh 5,19 persen tiap tahun dan kebutuhannya juga tumbuh 2,78 persen tiap tahun.
Komoditas daging dan telur ayam ras juga telah diekspor ke mancanegara dengan nilai dan volume yang terus meningkat setiap tahunnya.
melansir dari https://ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/1739-hadiri-rakor-perunggasan-plt-mentan-harus-hand-in-hand-dan-tumbuh-bersama